Selasa, 10 Juli 2012
Kiamat kecil yang bakal menghantam pengguna internet rumornya akan terjadi pada tanggal 9 Juli ini, hal tersebut membuat para pengguna internet di seluruh dunia H2C (Harap-Harap Cemas).
Kecemasan ini terjadi disebabkan oleh dua hal. Hal pertama, apakah komputernya terinfeksi malware DNSchanger. Dan yang kedua, isu 'kiamat kecil' ini hanya akal-akalan saja atau bualan belaka.
Sebagai sedikit informasi, DNSChanger memiliki kemampuan mengubah DNS komputer korbannya dan mengarahkannya ke server-server DNS palsu yang telah dipersiapkan sebelumnya.
DNS atau Domain Name Server merupakan sarana penerjemah antara bahasa manusia dengan alamat IP (Internet Protocol) yang merupakan bilangan angka.
Sebagai gambaran, pengguna tentu lebih mudah mengingat situs www.google.com sedangkan sistem komputer sebenarnya mengidentifikasi alamat komputer itu dengan angka atau IP address dari situs tersebut.
Memang FBI melalui Operation Ghost Click berhasil membekuk enam penjahat yang menginfeksi jutaan komputer pada November 2011 tahun lalu. Jika komputer terinfeksi oleh DNSChanger dan belum dibersihkan, maka pada tanggal 9 Juli 2012 akan dibersihkan dan menyebabkan komputer yang terinfeksi tidak bisa diakses tentunya tidak bisa mengakses internet juga.
Awalnya pengadilan telah memerintahkan FBI untuk mematikan DNS server palsu pada tanggal 8 Maret, namun entah kenapa diperpanjang menjadi tanggal 9 Juli.
Nah, selama rentang waktu antara Maret hingga ke Juli tersebut, FBI menyediakan situs-situs yang beralamat di bawah ini :
- http://dns-ok.us
- http://dns-ok.de
- http://dns-ok.ax/index_en.html
- http://dns-ok.fi/index_en.html
Pro dan kontra pun bermunculan. Sebab dituduhkan kalau DNSChanger ini sebenarnya adalah konsiparasi yang dilakukan oleh FBI. Lembaga intelijen Amerika Serikat itu sebetulnya hanya ingin memantau komputer di seluruh dunia dengan menebar teror 'DNSChanger'.
"Saya pikir FBI hanya menginginkan semua orang untuk pergi ke situs tersebut, lalu mengecek komputernya, yang kemudian data itu diolah oleh FBI sebagai riset," klaim salah satu pengguna internet di sebuah tulisan, yang dilansir Emirates247 dan detikINET kutip, Senin (9/7/2012).
"Isu ini hanya membuat orang-orang menjadi ketakutan saja. Seperti kejadian Y2K (Year Two Kilo) -- peristiwa heboh yang katanya kesalahan perhitungan oleh komputer pada sistem dokumentasi digital--," tulis pengguna internet yang lain.
Di Indonesia, peristiwa ini sempat menghebohkan, bahkan Menkominfo Tifatul Sembiring sampai angkat bicara. Menurutnya isu ini jangan sampai membuat panik, walau diminta untuk tetap waspada.
*Source : DetikNews